Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Maria, Selembar Kertas

karna maria ialah selembar kertas dan allah sendiri melukisinya dengan puisi, kau mengenalnya karya yang hidup: yesus kristus kau mendengarnya bunyi yang agung dari puncak golgota

Pembenaran

Karena itu dimana-mana kau melihat orang-orang buta diri yang tak dapat melihat kebencian itu muncul dari dalam dirinya, kebencian yang mencari pembenaran serupa binatang buas haus darah: bahwa kebencian mereka itu benar, bahwa kebencian mereka itu suci dan ilahi. Kebencian itu meletup-letup, dan karena panasnya kebencian itu: pertiwi layu dan perlahan rahimnya menjadi padang pasir dahaga.

Tanya

Aku bertanya pada mereka: "Mengapa kopiku hangat hanya di malam saja? dan mengapa saat pagi tiba dinginnya tak kukenal?" Namun tak ada jawabnya, wajahwajah tak kukenal berlalu seperti hantu. Meob

Aku Mau Kau!

Teriakku: Kau! Kau! Kau! Bergema lalu hilang Dan seribu burung kutilang Terbang . Masih, luka biasa Seset ilalang panjang Tersangkut, jemari rumput Dibujuknya aku putri malu Aku tak mau . Teriakku: Aku mau kau!

Pukul Satu Pagi

Saat aku membuka mata pukul satu pagi/matahari terbit di barat dan ayam berkokok keras sekali/"Ayo sarapan," kata ibu, maka bangkitlah  aku/Kulihat ayah duduk di mejanya, seperti dulu/Ia tersenyum, meneguk kopi, dan tersenyum lagi:/Hei nak, selamat pagi, cepat sekali tidurmu? tanyanya, lalu ia bangkit memelukku/Ada rasa haru mengalir di dada, aliran yang sama seperti saat natal kami dulu/Saat ibu datang dari dapur, ia ikut memelukku:Nak, bagaimana cara kau mati? apakah terasa sakit?

Mantra Tani

Mantra Tani Apakah kau percaya sebutir benih kelak menjadi teduh usia tua dengan reranting tak pernah layu? Tidakkah kau pernah mendengar bisik akar padi merayu pagi bawakan peluk air yang dirindu? Mungkin mantra tani tlah menjadi terlalu sunyi di musim ini sampai tak ada seorangpun merasa perlu memberi wangi sesaji bagi tubuh pertiwi.

Senjakala Bukit Duka

 Meob SENJAKALA BUKIT DUKA Untuk: @stanzaphile Senja kala bukit duka Ilalang panjang menjadi jingga Dan selalu ada yang tak mau pergi dari sana, dari tujuh seuntai rindu pada yang hilang satu Lihat: lekuk horizon di barat Yang hanya sehidup sekali menari lalu mati

Di Depan Kaca

Saat aku membuka mata di depan kaca sepasang bayang disana Hitam lebih tua dari usia dan satu lagi: Mahluk apakah itu? Sepuluh wajahnya serupa Rahwana tapi ciut nyalinya

Janin Yang Selamat

/1 saat aku membuka mata dan retina bayang purba tak dikenali mimpi siapa selaput busuk janin remuk ia selamat dari pembantaian dosa kaum pemberontak /2 kuldi terlarang tumbuh di rahim hawa ialah dosanya lempar buang! saat aku membuka mata sebelahnya tak sempurna dunia dan aku saling memandang di mata kami: separuh harga

Detik Persiapan - Putika

Detik Persiapan Mengasah Runcing Parang Yogyakarta, 15 Oktober 2016

Sang Pendusta - Puisi Sijo

Meob SANG PENDUSTA Bibir berdusta ayun parang pada segala Lukaluka menganga lapar semburkan murka Dan kau tak berhenti mengetuk pintu neraka Yogyakarta, 15 Oktober 2016

Pisau

Mata pisau itu memandangku tajam dari atas meja dapur. Aku takut, ibu sepertinya tak menyadari pisau itu nakal sekali. Dia melihatku terus, ish kupukul dia pakai serbet: plak! Pisau itu terpelanting ke lantai. . Sekarang matanya malah dekat sekali ke kakiku! . "Ib...i..ib...," bibirku berusaha memanggil ibu tapi tak mampu. Aku takut sekali, pisau nakal itu masih disana.

Sepanjang Siang

Siang sakit kepala dan ada yang perlahan pudar keangkuhan kubenci padahal sudah kukatakan mungkin hanya sekali dan tak pernah lagi "apa kabar?" Bukan, bukan itu pula "sudah di yogya?" Itu selalu tentang dirimu saja. Berapa bulan, aku lupa. Sama seperti kecewa yang sudah lupa "Kenapa tak kembali saja ke menaramu menanti pria-pria hidung belang datang?" Badanmu tanah milik negara, bisa dipakai seluruh rakyat seenaknya Menyedihkan, sungguh menyedihkan Aku satu diantaranya dan mengemis cinta Di restoran kita duduk berdua saja aku tak memesan ilalang panjang aku memesan alis yang senang dan kau tak memesan "apa kau mau batu di kali terjal?" Jam makan berlalu, di meja tersaji tubuhmu binal Aku tak mau sesuatu yang tak bisa dibawa pulang Aku tak mau sesuatu yang beku seperti batu Dan kutahu kau akan tertawa dan melambaikan tangan "Selamat tinggal, sudah kukatakan bukan?" Patah hati sendiri itu bajingan.  Meob

Rumahrumah Bercakap

Rumahrumah bercakap tentang mereka cerita ituitu juga: Menunggu duka pemiliknya

Penjual Bambu

Arak-arakan penjual bambu datang ke kotaku.  Pagi-pagi  benar, dan tabir turun di mataku: "Apa laku?" sebab kini orang malu pakai bambu. Hoi kau! Gugat tabirku, aku mau, aku menunggu. Agar arak-arakan penjual bambu tak pulang dengan malu. Pada kanak-kanak mereka yang minta gawai terbaru. Pada bini-bini mereka yang mau membeli gincu. Hoi kau! Mau kau membeli bambu?

Kertas Yang Lain

Meob KERTAS YANG LAIN ternyata aku berharap akulah selembar kertas yang lain di halaman sebelum kau terletak di mana kau berpaling, dan perlahan melekat memeluk robekmu biar tak terlihat lalu bersama usia menjadi satu dan cokelat. aku terus berharap, kita tak perlu saling menulisi hanya untuk mengapusnya nanti lagi, dan lagi maka katakan saja, apa saja supaya tak lagi nelangsa bersama-sama disana buku sejarah kita berdua Kulonprogo, 19 Oktober 2016

Pisau

Pada suatu kali hendak pergi ke pasar kudapati ibu meletakkan pisau dan ganti memakai gincu di bibirnya. Aku bertanya, "kenapa ibu tinggal pisaunya dan malah pakai gincu?" Dia jawab "Kalau  mau berbelanja ya pakai gincu." . Aku tidak bertanya lagi, sebab sekalipun diberi tahu-pun aku belum akan mengerti. Kecuali dari perhatianku sendiri: jika ibu pergi memakai gincu maka ia akan membawa pulang belanjaan istimewa, lalu ia menghapus gincu dan mulai mencincangnya.

Kelabu

Kadang aku begitu kelabu, ingin rasanya mencabut jantungku sendiri, mencincangnya, melemparkannya ke wajan,dan menumisnya dengan bawang. Tapi jika begitu, aku tak bisa hidup lagi untuk merasakan kegelisahan yang amat sangat. Tak bisa lagi merasai mengawang diantara ranjang dan plafon rumah. Tak bisa merasai lagi harapan yang menderu di paruparu. Juga tak bisa melihatmu lagi nanti. Aku tak mau, maka kupilih kelabu.

Mengadili Persepsi - Seringai

Selamat datang di era kemunduran, pikiran tertutup jadi andalan. Praduga tumbuh tenteram, menghakimi sepihak, sebar ketakutan. . Membakukan persepsi, bukan jadi jawaban atau gagasan bijak. Selangkah maju ke depan, empat langkah ke belakang, kita takkan beranjak. . Mereka, bermain Tuhan. Merasa benar, menjajah nalar. Dan kalau kita membiarkan saja, anak kita berikutnya. . Individu, individu merdeka Individu, individu merdeka Individu, individu merdeka Individu, individu merdeka! . Selamat tinggal, era kemajuan, lupakan harapan dan kehidupan. Menjauh dari akar masalah, mendekatkan kepada kebodohan yang dipertahankan. . Privasi. Seni. Siapa engkau yang menghakimi? Masih banyak masalah, dan lebih krusial, tidak bicara asal. . Mereka bermain Tuhan. Merasa benar, menjajah nalar. Dan kalau kita membiarkan saja, anak kita berikutnya. Berikutnya?. . Sudahkah merdeka?? Sudahkah dirimu merdeka?? . SERINGAI-MENGADILI PERS...

Air Beriak

Air beriak tanda tak dalam namun ia jernih terbaca tak menyembunyikan apa-apa

Back 2 U - DJ Steve Aoki

BACK 2 U Steve Aoiki . I was a child walking with giants a hundred feet tall Out in the wild, you wouldn't believe all the things that I saw I took a high road out in the open under those stars And all the while, I just got closer to going too far . So now I'm running like you set me free out in the wild I know you want me to come home but it might take a while I got my heart in my hands while my head's up in the clouds And only heaven knows if I will make it back to you . So I, I just keep running And I said, oh And only heaven knows if I will make it back to you . Where the sand runs into the ocean's where I'll get lost And let the raindrops fall all around the castle of cards Faced with the lions, I felt the courage leading my heart Cause even I know every battle leaves you with scars . #lyric

Kepantasan

Kepantasan . Pantaskah aku berbicara tentang bintangbintang di layar? Tentang cahaya yang bergantung di langitlangit granit? Tentang mulus putihnya gelar lantai pualam? Tentang sendok dan piring berbahan perak? Tentang taburan telur ikan di atas roti? Tentang tanda tangan sakti dari sebuah pena? Tentang mesin-mesin balap menawan? Tentang pakaian-pakaian indah? Tentang negeri yang jauh dari katulistiwa? . Pantaskah aku yang miskin, bodoh, lagi buruk rupa ini? Pantaskah aku bicara cinta? . #katakata #muntahan #kepantasan

Tipografi Pada Puisi

Tipografi  disebut juga sebagai  ukiran bentuk ; ialah susunan baris-baris atau bait-bait suatu puisi. Termasuk ke dalam tipografi ialah penggunaan huruf-huruf untuk menuliskan kata-kata suatu puisi. Seperti kita ketahui,dalam menuliskan kata-katanya, setiap penyair memiliki kegemaran sendiri-sendiri. Ada yang selalu menuliskan semua katanya dengan huruf kecil semua, ada pula yang selalu menggunakan huruf besar pada setiap permulaan kalimat atau baris baru puisinya. Juga dalam menggunakan tanda-tanda baca. Ada yang dalam seluruh puisinya tanpa menggunakan sebuah tanda bacapun. Tetapi ada pula yang dengan setia menggunakan tanda baca. Berikut ini beberapa  contoh  berbagai tipografi tersebut : 1. Menggunakan huruf kecil semua dan tanpa tanda baca, paman-paman tani utun ingatlah musim labuh sawah tiba duilah musim labuh kurang tidur ya paman kerja berjemur dalam lumpur tak makan sawah-sawah menggempur hancur    merpatinya wokwok ketekur ...

Pengertian Tipografi Secara Umum

PENGERTIAN TIPOGRAFI Tipografi  adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual : Ilustrasi Teks Tipografi Warna Media Huruf  (Tipo/Typeface/Type/Font) adalah bentuk visual yang dibunyikan sebagai komunikasi verbal. Tipografi   adalah Ilmu yang mempelajari tentang Huruf dan penggunaan Huruf dalam aplikasi Desain Komunikasi Visual. Tipografi  adalah ilmu atau skill yang berkaitan dengan profesi piƱata aksara di percetakan maupun seniman-seniman yang bekerja di perusahaan pembuat aksara. Tipografi   adalah ilmu yang berkaitan dengan aksara cetak. Tipografi adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik cetak maupun non cetak. Seni Tipografi ,  yaitu kar...

Penjual Bambu

Arak-arakan penjual bambu datang ke kotaku.  Pagi-pagi  benar, dan tabir turun di mataku: "Apa laku?" sebab kini orang malu pakai bambu. Hoi kau! Gugat tabirku, aku mau, aku menunggu. Agar arak-arakan penjual bambu tak pulang dengan malu. Pada kanak-kanak mereka yang minta gawai terbaru. Pada bini-bini mereka yang mau membeli gincu. Hoi kau! Mau kau membeli bambu?

Rumahrumah Bercakap

Rumahrumah bercakap tentang mereka cerita ituitu juga: Menunggu duka pemiliknya

Amin

Kenapa kau begitu jahat?      Karena kau terkutuk? Kenapa kau begitu dingin?      Karena kau tak bisa ingin? Kukatakan; Amin      Amin haleluya

Tak Pernah Datang

Tak ada kemuliaan di harihari terkutuk Tak ada lengang di kasur busuk Bunyi ketipa bertalu di pesta pilu Tak ada yang pernah datang

Siang Yang Panjang

Siang sakit kepala dan ada yang perlahan pudar keangkuhan kubenci padahal sudah kukatakan mungkin hanya sekali dan tak pernah lagi "apa kabar?" Bukan, bukan itu pula "sudah di yogya?" Itu selalu tentang dirimu saja bukan Berapa bulan, aku lupa. Sama seperti kecewa yang sudah lupa "Kenapa tak kembali saja ke menaramu menanti pria-pria hidung belang datang?" Badanmu tanah milik negara, bisa dipakai seluruh rakyat seenaknya tandang Menyedihkan, sungguh menyedihkan Aku satu diantaranya dan mengemis cinta Di restoran kita duduk berdua saja aku tak memesan ilalang panjang aku memesan alis yang senang dan kau tak memesan apa saja "apa kau mau batu di kali terjal?" Jam makan berlalu, di meja tersaji bayang tubuhmu binal Aku tak mau sesuatu yang tak bisa dibawa pulang Aku tak mau sesuatu yang beku seperti batu Dan kutahu kau akan tertawa dan melambaikan tangan "Selamat tinggal, sudah kukatakan bukan?" Patah hati sendiri maki bajingan.