Sepanjang Siang
Siang sakit kepala dan ada yang perlahan pudar
keangkuhan kubenci padahal sudah kukatakan
mungkin hanya sekali dan tak pernah lagi "apa kabar?"
Bukan, bukan itu pula "sudah di yogya?"
Itu selalu tentang dirimu saja.
Berapa bulan, aku lupa. Sama seperti kecewa yang sudah lupa
"Kenapa tak kembali saja ke menaramu menanti pria-pria hidung belang datang?"
Badanmu tanah milik negara, bisa dipakai seluruh rakyat seenaknya
Menyedihkan, sungguh menyedihkan
Aku satu diantaranya dan mengemis cinta
Di restoran kita duduk berdua saja
aku tak memesan ilalang panjang
aku memesan alis yang senang
dan kau tak memesan
"apa kau mau batu di kali terjal?"
Jam makan berlalu, di meja tersaji tubuhmu binal
Aku tak mau sesuatu yang tak bisa dibawa pulang
Aku tak mau sesuatu yang beku seperti batu
Dan kutahu kau akan tertawa dan melambaikan tangan
"Selamat tinggal, sudah kukatakan bukan?"
Patah hati sendiri itu bajingan.
Meob