Kelabu

Kadang aku begitu kelabu, ingin rasanya mencabut jantungku sendiri, mencincangnya, melemparkannya ke wajan,dan menumisnya dengan bawang. Tapi jika begitu, aku tak bisa hidup lagi untuk merasakan kegelisahan yang amat sangat. Tak bisa lagi merasai mengawang diantara ranjang dan plafon rumah. Tak bisa merasai lagi harapan yang menderu di paruparu. Juga tak bisa melihatmu lagi nanti. Aku tak mau, maka kupilih kelabu.

Postingan populer dari blog ini

A Servant's Letter

Ibadah Sepanjang Usia (Dorothea Rosa Herliany)