Pukul Satu Pagi

Saat aku membuka mata pukul satu pagi/matahari terbit di barat dan ayam berkokok keras sekali/"Ayo sarapan," kata ibu, maka bangkitlah  aku/Kulihat ayah duduk di mejanya, seperti dulu/Ia tersenyum, meneguk kopi, dan tersenyum lagi:/Hei nak, selamat pagi, cepat sekali tidurmu? tanyanya, lalu ia bangkit memelukku/Ada rasa haru mengalir di dada, aliran yang sama seperti saat natal kami dulu/Saat ibu datang dari dapur, ia ikut memelukku:Nak, bagaimana cara kau mati? apakah terasa sakit?

Postingan populer dari blog ini

A Servant's Letter

Ibadah Sepanjang Usia (Dorothea Rosa Herliany)