Sepanjang Pesisir Selatan Jawa Tengah


Garis pantai membentang panjang,

ombak tak henti-hentinya bercerita
tentang kapal yang karam,
tentang doa yang hilang di angin,
tentang petani garam yang menunggu langit.

Di muara, seorang nelayan tua
menghitung harapan di jaringnya.
Laut yang dulu ramah, kini gaduh,
terkadang penuh, terkadang kosong,
seperti janji yang datang bersama badai.

Di balik bukit kapur dan nyiur,
ada rumah-rumah yang tak berpintu,
menunggu anak-anaknya kembali
dari kota yang gemerlap,
dari impian yang mungkin keliru.

Sepanjang pesisir,
pasir mencatat langkah-langkah kecil,
yang datang dan pergi seperti cerita,
yang mengendap di dada,
menjadi rindu, menjadi puisi.

Postingan populer dari blog ini

A Servant's Letter

Ibadah Sepanjang Usia (Dorothea Rosa Herliany)