Gambar Tanda di Udara

-

Kau gambar tanda diudara
Gerak kosong gemulai ilalang dipadang datar
Dersik tanpa pesan seribu lekukan
Apakah itu,sebuah aksara?
Kupandang gambar mata
Sketsa tubuh yang ingin kujamah
Melenting puting angkasa raya
Ah,adakah itu teka-teki?
Atmosfer kosong di dalam dada
Jawab ini,ingin kuhisap langsung dari bibirmu
Lagi dan lagi tanpa henti
Berputarlah menari bambu angin
Biar kurasa,hasrat yang mengalir dalam nadiku
Pinggulmu dalam peluk
Inikah cerita?
Kisahkan kugambar dengan ujung jari
Sepanjang punggungmu
Sepanjang tungkaimu
Sampai kau terpejam mendesah lirih
Di udara
Di udara
Kau sempat gumamkan rasa
Lalu angin membawanya
Letih aku membaca
Makna apa yang kau bawa

Dan kau masih menggambar tanda di udara...








Postingan populer dari blog ini

A Servant's Letter

-
Gambar
It feels lighter to me now that I said it.  Yes, I know I make a lot of mistakes, but I also do the best I can.  My hope: that sweet child grows well, you too can have a career without burden.  I don't think it's wrong, it will never be wrong, because you are my priority, the best values ​​in my life.  Indeed, I made sacrifices in another way: being a servant for you. But recently I realized, from your attitude towards me your servant, that you want a king, which is not me. In this letter I apologize.  Ever said rude things to you, seduced you, persuaded you, as if I deserved it.  A servant shouldn't do that, he just needs to obey without asking, without needing an opinion, accepting everything as the best that I deserve.  Or I should be like before.  Like a slave who gives as much as I get, and takes as little as possible for myself.  I apologize once again, I took the wrong role.  Moreover, I cannot be king, because the kin...
Baca selengkapnya

Ibadah Sepanjang Usia (Dorothea Rosa Herliany)

-
IBADAH SEPANJANG USIA kalimatkalimat yang kauucapkan berguguran dalam sahadatku. inilah kidung yang digumamkan! berapa putaran dalam sembahyang langit. tengadah di bawah hujan yang menaburkan ayatayat tak pernah dibaca. aku tak menemu akhir sembahyangku yang gagap. lilinlilin tak menyala dalam ruangan tanpa cahaya. gema mazmur yang disenandungkan dari ruang mimpimu beterbangan dalam tidurgelisahku. dan kotbah yang sayup, bertebaran dari mulutmulut kesunyian. telah kautabuh loncengmu? sembahyangku takjuga menemu akhir. Dorothea Rosa Herliany 1992
Baca selengkapnya