Maria Maria Maria
"Lalu apa yang bisa membuatmu bahagia?" tanya Mario dengan suara begitu lembut, seperti berbisik, seperti merayu. Tepat dua senti dari lubang telinga Maria.
"Uang" jawab Maria spontan.
Sejenak hening merayap diantara mereka. Lalu tawa tertahan mulai terdengar makin keras makin keras, dan meledaklah tawa mereka berdua. (1)
.
.
.
"Apa yang membuatku bertahan?"
Mario mengangguk.
"Aku mencintaimu" ucap Maria cepat.
"Hanya itu?"
Maria mengangguk. (2)
.
.
.
"Mau tahu apa yang kurindukan saat musim hujan begini?" terdengar suara Mario dari speaker telepon. Maria diam, menunggu.
"Aroma rambutmu yang basah." (3)
.
.
.
Meob