Burungku Sekarat

Duduk aku dengan ponsel ditangan
gambarmu dilayar
Burungku berkicau lalu diam lagi
sebab paruhnya kuikat dengan tali kolor
Wah! Gambarmu bergerak! Melambai tangan padaku!
Ah brengsek, rupanya video entah untuk siapa
Perutku berbunyi ribut sekali
Sayang seribu sayang
tali kolor sudah kupakai mengikat burung
Ibu memanggil, aku tak bisa berdiri
Memang lapar dan bodoh kuadrat
tapi bolehlah aku suka
Melamun aku lihat gambarmu, biar di otak bergambar pantat semua
Ibu berteriak, Aku melompat, kolorku tersangkut kursi lipat
Keparat, burungku sekarat

Postingan populer dari blog ini

A Servant's Letter

Ibadah Sepanjang Usia (Dorothea Rosa Herliany)