Sebelum Berteriak Riba! Pada Sistem KPR
Ketika orang marah-marah soal aturan KPR setelah sekian tahun mencicil, menurutku itu bisa jadi kurangnya cari informasi sebelum ambil KPR, sedikit naif soal perbankan syariah, dan sangat naif ketika timbunan masalah itu meledak dikemudian hari.
Syariah atau tidak sebaiknya di perjelas diawal, jangan tau-tau ngamuk. Benar bahwa KPR bukan satu-satunya jalan, tapi tidak semua orang cukup kaya atau punya angelic kreditur.
Sebelum kita berteriak soal cicilan, bunga, dan lain-lain (walau pasti perih ðŸ˜). Ada baiknya melakukan langkah-langkah berikut sebelum ambil KPR:
1. Pelajari dulu apa itu KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Karena ada berbagai jenis KPR dan pokok detail dalam KPR: suku bunga bank, jangka waktu cicilan, komponen angsuran, administrasi, dan sampai tetek bengeknya yang lain.
2. Bandingkan satu bank dengan bank yang lain. Minta dan perhatikan "SIMULASI KREDIT DETAIL" sedetail-detailnya sambil tetap bandingkan satu bank dengan bank lain.
3. Konsultasi dengan teman/senior/orangtua yang telah berpengalaman dalam bidang KPR. Jangan malu! Hampir semua orang berhutang! Cari info sebanyak-banyaknya.
4. Sikap hati: Sabar dan teliti, jangan terburu-buru. Kalau gagal atau tertunda itu biasa, banyak orang bilang kalau rumah itu soal jodoh bukan sekedar pilihan.
5. Pastikan juga pengembang perumahan telah teruji dan bertanggungjawab. Tidak sedikit kasus pengembang lari, fasilitas perumahan tidak diberikan sesuai yang dijanjikan, kualitas bangunan yang kurang baik. Survey, survey, dan survey. Dalam hal semacam ini kepo itu baik!
6. Pastikan penghasilan anda mencukupi untuk hidup sambil mencicil. Kalau belum sanggup ya gapapa jangan dipaksa, nanti malah mecicil. Tapi kalau mau menggunakan tanggungan cicilan sebagai batu loncatan motivasi ya silahkan, asal konsisten.
7. Bila telah yakin dan mantap, lakukan dalam doa semoga semuanya baik-baik saja. Sok religius? Bukan! Kita cuma manusia, siapa yang tahu apakah langkah kita kedepan sesuai rencana atau tidak sementara cicilan menggelayut berat. Siapa tahu diberi Tuhan rejeki yang berlebih atau dilancarkan 😊
Semoga membantu soal KPR ini.
Sempat pula ada yang marah-marah soal Bank Syariah yang sama saja dengan Bank biasa. Namun itu adalah kekecewaan yang wajar. Kekecewaan ketika ide-ide luhur agama ditangan kapitalis tidak ubahnya senjata yang sama-sama menembak kaum lemah. Ketika ide-ide luhur agama ditangan kapitalis tidak ubahnya slogan-slogan marketing baru, brosur tipu-tipu. Jeritan ini adalah jeritan yang merasa diperdaya, dan barangkali benar. Maka..tidak ada salahnya pula mempertimbangkan ide-ide kiri macam koperasi.
Tanpa solusi maka hal macam riba seperti ini akan tetap terulang dan terulang seperti lingkaran setan. Bahkan kita ikut-ikutan mencari riba dari oranglain. Saya sendiripun terjebak, dan saya akui ini semua mencekik. Eh, barangkali ada jawaban di tikungan sebelah kiri.