Lara & araL Avianti Arman
Lara dibalik Aral, permainan nama yang aku kagumi dari Avianti Arman hingga kuingat-ingat terus dalam hal penamaan. Dua nama saling bercermin itu telah menceritakan isi, setidaknya memberikan gambaran bagaiaman penokohan akan berjalan. Dimana secara luar biasa hal-hal itu tersembunyi sampai akhir cerita.
Korelasi subjek dengan subjek cerminan imajiner tanpa dialog melainkan tindakan penjelasan visual, bagaimana "luka" menproyeksikan diri pada "masalah"-Hal seperti ini yang membuat otakku berhenti saat membacanya.
Belum lagi soal mimpi "sementara aku masih bermimpi berburu babi." Adakah komparasi lain yang lebih sempurna seperti ini?.
Saya kagum.