Induk Busur dan Anak Panahnya (Kedua)

Seperti Induk Busur dan Anak Panahnya, demikianlah kita nak. Tergenggam tak berdaya dalam telapak masyarakat kita yang sakit ini. Walau letih kau memaki nak,
walau keras kau meronta.
Aku hanya harus melontarkanmu sejauh-jauhnya, dan kau pun hanya harus terbang sekencang-kencangnya. Sesederhana itu nak, sesederhana itu kita kan terpisah dan sesederhana itu kita akan menghilang.
Pergilah sekarang dan jangan pernah sekalipun melihat kebelakang. Lakukan untuk aku ibumu: penuhilah takdirmu nak!.





(Induk Busur dan Anak Panahnya #2)

Postingan populer dari blog ini

A Servant's Letter

Ibadah Sepanjang Usia (Dorothea Rosa Herliany)