Seorabaja - Djogja (2-3 Desember)

-
Ini pertama kali saya naik mobil pribadi bukan bus untuk menempuh perjalanan dari
Surabaya ke Jogja. Kami berangkat kira-kira pukul 15 wita dari makassar dan tiba sekitar pukul 17 wib di surabaya. Langsung menuju pool kontainer temas di sekitar kawasan tanjung perak. Mobil di ambil dan lansung cabut meninggalkan surabaya pukul 18 wib, sampai di lamongan makan soto di pusat soto sekitar pukul 19.30 win. Sotonya enak sekali dengan taburan soya dan uritan, selesai makan langsung berangkat lagi. Setelah melewati cepu kami berbelok melewati hutan-hutan jati, saya tidak tahu apa nama daerahnya mungkin Blora. Tengah malam sampai di ngawi, kaget ternyata cepat sekali. Langsung bablas menuju Jogja dan tiba sekitar pukul 3 wib. Tidur di hotel sala daerah sagan kota yogya, dan teman saya langung pergi jam 6wib untuk bongkar muatan kontainer di rumahnya kawasan bantul.

Sarapan bersama mas bowo di warunh becak. Makanan sederhana menolak lupa diri, nasi pecel gorengan dan teh hangat. Enak sekali sambil ngobrol ngalor ngidul, tapi tidak bisa lama. Sekitar pukul 10 saya pulang ke hotel dan mampir ke toko outdoor beli sendal. Sebenarnya pengen beli yang lain, tapi saya pikir sendal saja cukuplah karena perjalanan masih panjang.

Pindah ke hotel burza siangnya, hotel mewah yang masih aroma baru jadi tarifnya pun murah. Sore dijemput fula untuk main ke gappala, agak gerimis sore itu tapi saya senang.

Postingan populer dari blog ini

A Servant's Letter

-
Gambar
It feels lighter to me now that I said it.  Yes, I know I make a lot of mistakes, but I also do the best I can.  My hope: that sweet child grows well, you too can have a career without burden.  I don't think it's wrong, it will never be wrong, because you are my priority, the best values ​​in my life.  Indeed, I made sacrifices in another way: being a servant for you. But recently I realized, from your attitude towards me your servant, that you want a king, which is not me. In this letter I apologize.  Ever said rude things to you, seduced you, persuaded you, as if I deserved it.  A servant shouldn't do that, he just needs to obey without asking, without needing an opinion, accepting everything as the best that I deserve.  Or I should be like before.  Like a slave who gives as much as I get, and takes as little as possible for myself.  I apologize once again, I took the wrong role.  Moreover, I cannot be king, because the kin...
Baca selengkapnya

Ibadah Sepanjang Usia (Dorothea Rosa Herliany)

-
IBADAH SEPANJANG USIA kalimatkalimat yang kauucapkan berguguran dalam sahadatku. inilah kidung yang digumamkan! berapa putaran dalam sembahyang langit. tengadah di bawah hujan yang menaburkan ayatayat tak pernah dibaca. aku tak menemu akhir sembahyangku yang gagap. lilinlilin tak menyala dalam ruangan tanpa cahaya. gema mazmur yang disenandungkan dari ruang mimpimu beterbangan dalam tidurgelisahku. dan kotbah yang sayup, bertebaran dari mulutmulut kesunyian. telah kautabuh loncengmu? sembahyangku takjuga menemu akhir. Dorothea Rosa Herliany 1992
Baca selengkapnya