Mengapa Mungkin (Ayub Sekti)
“Mengapa MUNGKIN?”
Pergi tidur dan
terlelap tak semudah membalik telapak tangan! Setidaknya bagiku untuk beberapa
hari terakhir ini. MUNGKIN disebabkan karena faktor pikiran, MUNGKIN! Tapi tak semudah membalik telapak tangan, pun hanya ketika kita ingin menilai atau memberi penilaian atau hanya sebuah kesimpulan saja sebenarnya!
hari terakhir ini. MUNGKIN disebabkan karena faktor pikiran, MUNGKIN! Tapi tak semudah membalik telapak tangan, pun hanya ketika kita ingin menilai atau memberi penilaian atau hanya sebuah kesimpulan saja sebenarnya!
Hanya kerlip lampu si
“mouse” yang seolah menambah suasana kamar menjadi aneh, kar’na biasanya lampu
tidur. Gelapnya ruangan tak membuatku lupa dan melupakan sebuah realita bahwa
kasurku tak berbungkus sprei, MUNGKIN sudah sekitar 1 minggu atau lebih. Dan
aroma khas selalu mengingatkanku akan sejarah dan perjalanan mimpi yang t’lah
ku ukir ber-puluh-puluh malam dengan si “naruto”, si “manchester united”, si
“hello kitty” dan si “bola”; bantal-bantal kesayangan!
Hmm, dan tak semudah
membalik telapak tangan. Demikian ketika keheningan membawaku mengarungi
samudera pikiran dan angan-angan! Cukup indah beberapa, sisanya tidak cukup!
Denting instrumental
piano penyebabnya, MUNGKIN! Menghadirkan bayangan akan 2 buah piano di kapel
“tua” asrama UKDW. Yang, kar’na tak semudah membalik telapak tangan untuk
menjadi handal bermain piano, makannya dulu aku sering mencoba menekannya,
sesekali tepatnya!
Hmm, jelas sekali
bayangannya! Dan, MUNGKIN memang ada beberapa hal yang sulit dilupakan, seperti
halnya piano-piano itu, dalam hidup! Tak semudah membalik telapak tangan,
Kawan.
Dan, kar’na tak
semudah membalik telapak tangan makannya ada kata “MUNGKIN”. Sederhana bukan?!
18 April 2011
Ayub Sekti
untuk karya-karya kecil kita kepada
dunia, yang kadang tak terlihat mata, dan tak terekam ingatan.