Bunga Udara Impian


Bunga ditangan tak tahu harus apa sampai terasa dia tak lagi
Tak bisa kupahami
Bisu sunyi

Mungkin tak pernah ditangan
udara yang aneh
Sebenarnya nyata tidak
atau besar kepala aku
Tapi durinya melukai
Luka yang dipandangi
Sakit tidak hanya aneh
Inikah patah hati
Lucu sekali
Seperti melayang saja
Ringan

Dan kekasih tersenyum menyaksikanku
Aku tertawa lepas
Inikah alasanmu mencintaiku
Halogen
Sempit sekali
Udara katanya
Impianmu
Ah impian yang angkuh
Si bunga bingung
Dimana sekarang
Tumbuhlah terus
Biar mekar sempurna





Postingan populer dari blog ini

A Servant's Letter

Ibadah Sepanjang Usia (Dorothea Rosa Herliany)